Posts

Showing posts from 2011

12 Pilar Keutamaan Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh

Pendidikan karakter utuh dan menyeluruh menawarkan beberapa alternatif pengembangan keutamaan untuk membentuk karakter individu menjadi pribadi berkeutamaan. Pilihan prioritas keutamaan itu didasarkan pada tiga matra pendidikan karakter yang menjadi dasar bagi pengembangan pendidikan karakter utuh dan menyeluruh, yaitu matra individua, matra sosial, dan matra moral. 12 Pilar Keutamaan menurut  Doni Koesoema A  adalah sebagai berikut: 1. Penghargaan terhadap Tubuh 2. Transendental 3. Keunggulan Akademik 4. Penguasaan Diri 5. Keberanian 6. Cinta Kebenaran 7. Terampil 8. Demokratis 9. menghargai Perbedaan 10. Tanggung Jawab 11. Keadilan 12. Integritas Moral

Membangun Karakter Sejak Pendidikan Anak Usia Dini

Image
Kawan, jika saya ditanya kapan sih waktu yang tepat untuk menentukan kesuksesan dan keberhasilan seseorang? Maka, jawabnya adalah saat masih usia dini. Benarkah? Baiklah akan saya bagikan sebuah fakta yang telah banyak diteliti oleh para peneliti dunia. Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak ( golden age ).

BIMBINGAN KARIR SEBAGAI UPAYA MEMBANTU KESIAPAN SISWA DALAM MEMASUKI DUNIA KERJA

Image
A. Bimbingan Karir Salah Satu Faktor Yang Dapat Mempersiapkan Siswa Memasuki Dunia Kerja Dalam pelayanan bimbingan dan konseling ada empat bidang pelayanan yang harus diberikan kepada siswa yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir. Bimbingan karir pada hakekatnya merupakan salah satu upaya pendidikan melalui pendekatan pribadi dalam membantu individu untuk mencapai kompetisi yang diperlukan dalam menghadapi masalah-masalah karir.

Menjadi ‘Leader’ untuk Diri Sendiri

Image
Seorang ‘ leader ’ atau pemimpin adalah seseorang yang memimpin, baik di sebuah organisasi, perusahaan, ataupun dalam komunitas kelompok tertentu. Menjadi seorang ‘ leader ’ untuk diri kita sendiri tidaklah sulit. Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan, agar kita dapat memimpin diri kita dengan baik. Berikut beberapa hal tersebut:

Sejarah Lahirnya Alat Ungkap Masalah (AUM)

Image
Lebih kurang tiga puluh tahun terakhir ini, instrumen yang dipakai untuk mengungkapkan masalah belajar, khususnya dalam kaitannya dengan pelayanan Bimbingan dan Konseling, di Indonesia pada umumnya adalah terjemahan atau adaptasi dari Survey of Study Habits and Attitutes (SSHA) yang dikembangkan oleh William F. Brown dan Wayne H. Holtzman sejak tahun 1953. Ada tiga bentuk (format) SSHA yaitu bentuk SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Dengan 75 buah item masing-masing, SSHA memuat masalah belajar yang dikelompokkan ke dalam tiga bidang yaitu: (a) metode belajar (b) motivasi belajar, dan (c) sikap-sikap tertentu terhadap kegiatan sekolah atau kampus.

Alat Ungkap Masalah (AUM)

Image
Untuk mengungkapkan masalah-masalah siswa dan mahasiswa secara menyeluruh telah dikembangkan dua jenis alat ungkap masalah, yaitu; (1) alat untuk mengungkapkan masalah-masalah umum dan (2) alat untuk mengungkapkan masalah-masalah khusus yang berkaitan dengan upaya dan penyelenggaraan kegiatan belajar.

Cara Untuk Meningkatkan Daya Ingat

Image
Salah satu keterampilan yang diperlukan dalam belajar adalah bagaimana meningkatkan daya ingat. Jika berbicara tentang ingatan, kita harus mengetahui tentang ‘triggers’ atau kita sebut saja dengan pemicu. Pemicu adalah sesuatu/kualitas seperti warna, tekstur dan intensitas yang bisa kita gunakan untuk melibatkan diri, atau memicu ingatan kita. Gunakan pemicu untuk menekankan aspek ide yang akan bertahan di ingatan kita.

Memaafkan Membuat Kita Bahagia

Image
Kita semua menyadari bahwa memaafkan orang lain adalah sesuatu perbuatan yang baik dan kita sepakat bahwa memaafkan itu ‘suci’ atau ‘spiritual’. Tetapi ada alasan yang lebih mendasar untuk memaafkan orang lain: jika kita tidak memaafkan mereka, maka kita yang akan menderita. Jika kita menolak memaafkan orang lain, atasan, teman, saudara, sahabat, atau guru, batin kita akan menderita. Dan itu merusak hidup kita. Ikuti tips manjur ini saat sedang marah terhadap seseorang, tutup mata dan rasakan perasaan kita. Rasakan tubuh kita. Apa rasanya? Membuat seseorang bersalah menyebabkan kita sengsara!

Mendisiplinkan Anak or Abuse Your Child?

Image
Child abuse atau penyiksaan terhadap anak sering kita dengar. Banyak sekali berita di media cetak maupun elektronik yang memuat laporan-laporan mengenai penyiksaan anak. Biasanya terjadi di lingkungan yang paling dekat dengan anak, misalnya di rumah, lingkungan tempat tinggal, maupun sekolah. Yang termasuk dalam kategori child abuse adalah kekerasan fisik, seksual, dan psikologis. Kekerasan fisik yang dimaksud antara lain meninju, memukul, menendang, mendorong, menampar, menjewer, mencekik, bahkan mengguncang badan anak.

FUNGSI, PRINSIP, DAN ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING

Fungsi Bimbingan dan Konseling adalah : 1.  Fungsi Pemahaman Yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.

PROSES LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL

Dari beberapa jenis layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan kepada peserta didik, tampaknya untuk layanan konseling perorangan perlu mendapat perhatian lebih. Karena layanan yang satu ini boleh dikatakan merupakan ciri khas dari layanan bimbingan dan konseling, yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus Dalam prakteknya, memang strategi layanan bimbingan dan konseling harus terlebih dahulu mengedepankan layanan – layanan yang bersifat pencegahan dan pengembangan, namun tetap saja layanan yang bersifat pengentasan pun masih diperlukan. Oleh karena itu, guru maupun konselor seyogyanya dapat menguasai proses dan berbagai teknik konseling, sehingga bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka pengentasan masalahnya dapat berjalan secara efektif dan efisien. Secara umum, proses konseling terdiri dari tiga tahapan yaitu: (1) tahap awal (tahap mendefinisikan masalah); (2) tahap inti (tahap kerja); dan (3) tahap akhir (tahap perubahan dan tindakan).

MEMBERI DORONGAN POSITIF PADA ANAK

Dorongan positif akan membantu anak memahami proses belajarnya dan terlibat sebagai sumber belajar. Di masa datang kemampuan tersebut sangat penting dalam persaingan di era globalisasi. Sebuah penelitian di negeri Paman Sam menyatakan, sejak usia dini rata-rata setiap anak menerima enam komentar negatif untuk satu satu dorongan positif yang diterimanya. Belum ada penelitian serupa di wilayah Indonesia. Namun, kemungkinan hasilnya tak jauh berbeda, atau bahkan jadi jauh lebih besar. Menurut Henny Supolo Sitepu, pakar pendidikan dari Al Izhar saat Bedah Buku “Memberi Dorongan Positif pada Anak” di Depok, jomplangnya kondisi ini bisa terjadi karena kebiasaan untuk mengungkapkan pujian pada masyarakat kita jauh lebih rendah daripada kebiasaan dalam memberikan lontaran ledekan atau celaan.

Bimbingan pribadi-sosial

Bimbingan pribadi-sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada di sekolah. Menurut Dewa Ketut Sukardi (1993: 11) mengungkapkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan usaha bimbingan, dalam menghadapi dan memecahkan masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan. Sedangkan menurut pendapat Abu Ahmadi (1991: 109) Bimbingan pribadi-sosial adalah, seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat mengahadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya, mengadakan penyesuaian pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis kegiatan sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang dialaminya.

Pengembangan Healing dan Konseling Berbasis Psikologi Islam

Sebagai makhluk hidup manusia memiliki kesamaan dengan makhluk hidup lainnya, yakni lahir, tumbuh, berkembang, mengalami dinamika stabil-labil, sehat dan sakit, normal-abnormal dan berakhir dengan kematian. Berbeda dengan hewan, manusia adalah makhluk yang bisa menjadi subyek dan obyek sekaligus, oleh karena itu manusia selalu tertarik untuk membicarakan, menganalisa dan melakukan hal-hal yang diperlukan diri sendiri. Sebagian besar ilmu pengetahuan dan teknologi yang disusun dan dibangun oleh manusia adalah untuk kepentingan diri manusia itu sendiri, menyangkut kesehatannya, kenyamanannya , kesejahteraannya dan semua hal yang dipandang dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Meski demikian, banyak hal yang dilakukan oleh manusia tak jarang justeru membuat manusia menjadi semakin tidak sehat dan tidak nyaman dalam hidunya. Persenjataan dan budaya hedonis materialis justeru membuat manusia semakin kehilangan martabatnya.